Tuesday, May 17, 2016

Pelangi Di dekat mataku

Pernah atau bahkan sering kita menikmati pelangi usai hujan siang hari. Macam rona warna yang berbeda membuat pelangi itu indah di mata. Begitulah hidup seorang, bermacam warna memberi kesan tersendiri di setiap senti diari hidupnya. Entah merah penuh luka atau cerah ceria macamnya. Pena kehidupan akan selalu saja bergerak menuliskan memoar kenangan seseorang. Memoar yang memberi ia pelajaran. Memoar yang kelak terkuak, seperti sejarah Jamal dalam film Slumdog Millionaire.

Begitu juga dengan diriku ini. Kisah luka hingga bertuba, sampai kisah ceria bahagia terlewat hingga kini angka 19 dalam usia. Kisah yang satu ini memang patut dikenang. Siapa yang mengira, sejarah kelam berbeda dengan terang yang sekarang. Mungkin juga. Pengalaman diperlakukan asusila oleh tetangga yang sudah berbaik hati sejak lama. Dimulai, bahwa saya adalah seorang mahasiswa UGM, yang sejak kecil dibesarkan di Blora. Lebih tepat di ujung barat, kota Blora deretan gunung kapur. Kejadian itu tepat ketika kelas lima di SD dulu. Dan sebut saja dia Zainuri (nama samaran) - ku memanggilnya Lek Yen-. Yang pada saat itu dia adalah tahun terakhir di SMP.

Labels: